Sunday, 1 May 2011

Milan, Italy

Waktu Desember 2010, ada penawaran tiket kereta dari Lidl yang berlaku seluruh Jerman, Swiss dan Austria selama 3 bulan, dari Januari sd Maret 2011.  Harganya 73 Euro berlaku 2 orang.  Iseng2 saya beli 2 lembar, tapi belum tau mau dipakai kemana. Pas akhir bulan Maret sudah dekat, baru deh mikir, ini tiket mau dipakai kemana ya?
Setelah buka peta dan timbang sana sini, akhirnya diputuskan tiket dipakai jalan ke Milan. Milan letaknya ga jauh dari perbatasan Swiss, jadi dari ujungnya Swiss, kita beli tiket tambahan menuju Milan.
Berangkat hari Sabtu, naik kereta menuju Zurich, sambung lagi kereta menuju Chiasso. Dalam kereta kami bertemu beberapa anak muda Swiss berpakaian wajib militer, naik kereta yang sama untuk pulang berakhir pekan ke rumahnya masing-masing.
Wah, keren2 banget nih anak muda pakai seragam wamil ??? kesannya Swiss Army kayak yang di film2 gitu loh... hehehehhe........

Tiba di kota Milan, hari sudah malam. Untuk mencari hotel yang sudah kami pesan, agak membinungkan. Untung di halte bis, ada ibu dari Filipina yang bisa berbahasa Inggris. Dia membantu kami bertanya ke teman2nya (ternyata banyak orang Filipina di Milan) dan orang2 yang lewat. Dia mengantar kami dari halte, naik bis dan jalan sampai ke hotel dan berpesan agar hati2 dengan orang asing disini. Aduh, baik sekali ibu itu!

DUOMO
Duomo, Milan - Italy
Jalan-jalan ke Milan, semua orang pasti singgah di Duomo (Katedral) . Duomo Santa Maria Nascente di Milano adalah salah satu gereja terkenal di Eropa. Duomo ini panjangnya 157 meter dan total 40.000 orang dapat ditampung di dalamnya. Di puncak tower, terletak patung Madonnina setinggi 4 m berlapis emas. Duomo merupakan Katedral Katolik terbesar kedua di Italy, setelah Katedral Sevilla, dan nomor 4 terbesar di dunia. Awal pembangunan thn 1382, dan terus dibangun sd thn 1965. Dibangun dengan gaya arsitektur Gothic dan terletak di lapangan utama di pusat kota Milan, Italy. Duomo identik dengan kisah Napoleon Bonaparte dan Carlo Borromeo (jadi teringat rumah sakit Borromeus di Bandung ??)

Jika singgah hanya dalam waktu singkat, cukuplah berfoto di depan Duomo ini sudah mewakili cerita jalan-jalan ke Milan. Foto di depan gereja, berhias burung2 beterbangan, menjadi ciri khas jalan-jalan di Italy.

Tapi hati2 dengan orang yang menawarkan (memaksa) memberikan jagung kering ke tangan Anda agar burung2 datang, karena setelahnya, mereka meminta imbalan uang. Anak kami diraih tangannya, untuk diisikan jagung. Tapi saya cegah dan berkata "No... No.... "dengan tegas, lalu  pergi menghindar. Mereka juga mendatangi turis dan bertanya "Where are you come from? etc..." lalu memberikan "gelang persahabatan". Ujung2nya mereka pasti meminta uang. Jadi sebaiknya hindarilah orang2 seperti ini daripada terjadi hal2 yang tidak diinginkan yang akan merusak suasana jalan2 Anda. Juga mengulang nasehat kuno : hati2 dengan copet Italy. Walaupun Anda merasa belum pernah kecopetan, tidak ada salahnya anda menaruh uang dan paspor serta barang berharga di tempat aman yang paling se-aman-amannya. Keluarkan uang disaat perlu saja.

Masuk ke gereja Duomo, kita diharuskan memakai pakaian sopan (bukan tank top atau celana super pendek), dan tidak membawa makanan terbuka (es krim atau Pommes dan sejenisnya). Di pintu masuk, walaupun gratis tidak perlu beli tiket, namun pengunjung harus sabar antri karena beberapa Satpam memeriksa isi ransel, terutama isi ransel besar. 
Lucunya, ketika kami antri, seorang Satpam berkata ke temannya "Giappone...Giaponne..." lalu kami dipersilakan lansung masuk, padahal kami membawa ransel agak besar berisi minuman dan keperluan anak.
Hehehhe... kami dikira orang Jepang rupanya? "Grazie, Signor!!"
Dahsyat sekali orang Jepang di Italy, mereka adalah kelas atas yang sangat dihormati. Tanpa orang Jepang, sepertinya orang Italy tidak dapat hidup hehehhe..... lihat saja butik2 mahal Italy itu yang memborong pasti mostly turis Jepang. Walau mereka kadang pakai baju sederhana, tapi kalau belanja, wuiiiiih...... tinggal tunjuk saja....keluar butik pasti repot nenteng kantong bermerk.  ***Pingin? ya pasti lah.....hehehehe.......***


Salah satu ornamen di dalam Duomo
 Di dalam gereja, beberapa petugas berdiri di tiap sudut, mengawasi pengunjung yang selalu datang tiada henti. Gereja nya besar sekali, namun turis tidak diperkenankan mendekati altar dan area depan, mengingat daerah itu diperuntukkan hanya untuk yang beribadat. Seperti gereja2 Eropa, Dumo ini dihiasi kaca2 mozaik yang indah, patung2 kuno dan lilin2 yang selalu dinyalakan pengunjung, beserta deretan kursi kayu yang rapi. lantainya bercorak ornamen2 kuno nan antik.

Saat itu Heidi, anak kami yang kecil tertidur, jadi saya mesti memangkunya sambil duduk di deretan kursi doa yang disediakan didekat tempat lilin sambil beberapa saat mengamati orang2 yang lewat disana.
Ada 2 orang ibu yang duduk dibelakang, sibuk mengobrol, entah apa yang diobrolkan, tapi sepertinya bukan mengobrol soal gerejawi. Suaranya agak keras, tipikal orang Italy kalau berbicara. Cukup terdengar berisik, walau suasana gereja pun tidak hening karena banyak orang lalu lalang. Apakah saat ini gereja sudah berfungsi juga sebagai tempat hang out ? Entahlah.... perubahan jaman mungkin.......

Yang menarik, beberapa orang mengusap suatu tanda di pagar depan lukisan, sambil berdoa. Tanda apa sih ? wah, sampai sekarang pun aku tidak tau. Ada seorang ibu yang lama sekali mengusap tanda itu, sambil menangis. Aduh, kayaknya sedang ada masalah berat nih? Ibu itu khusyuk sekali, curhat dengan Tuhan barangkali, padahal antrian orang yang ingin mengusap tanda itu sudah panjang. Tapi tidak ada yang mengomel, semua sabar menunggu.
Kebanyakan orang datang  untuk menyalakan lilin, dan berdoa sejenak lalu pergi. Beberapa turis berpose mengambil foto. Beberapa menggunakan kamera bagus, tapi sayang, kebanyakan menggunakan kamera pocket, alhasil gambarnya agak gelap kehitaman, karena suasana gelap di dalam gereja.

la Rinascente, toserba disamping Duomo
Ah, dalam diam merenung dan mengamati orang lalu lalang, tidak terasa waktu berlalu. Kira2 setengah jam menunggu, anakku pun terbangun. Setelah itu kami berdoa sejenak lalu berkeliling menikmati ornamen2 gereja, dan keluar meninggalkan Duomo dari pintu samping. Menyusur jalan Vittorio Emanuele, ada toko elegan La Rinascente. Toko tujuh lantai ini sudah sejak lama berada di samping Duomo, berisi mode, perkakas, elektronik, buku, dan cafe.

Di samping kanan Duomo, ada lorong pertokoan indah Via Foscolo, berisi butik terkenal PRADA, LOUIS VUITTON, ZUCCA dan kawan-kawannya.
Window shopping sambil berfoto, itu adalah hal yang harus dilakukan. ***ndeso..... berfoto gaya alay sambil tereak : "Maaak, aye ada di toko Prada ma El-Vi neeeh..." wakakakakak...***

Galeri shopping nan indah dihiasi kaca hias dilangitnya yang tinggi, benar2 antik. Kalau perut keroncongan, ada Mc Donald yang harganya terjangkau sejuta umat. Disana bisa duduk istirahat sejenak sambil numpang ke kamar kecil.

Diujung lorong pertokoan, kita menjumpai patung Leonardo da Vinci. Kenny, anakku yang besar bertanya, siapa sih Leonardo da Vinci? Karena pengetahuan seniku yang terbatas, aku cuma bisa menjawab "Oh, dia itu kayaknya yang melukis Monalisa" Lalu dia tanya lagi, "tapi kan lukisan Monalisa ada di Paris ya? kenapa ga ditaruh disini ? Emang dia orang Italy ? Dia bikin apa lagi ?" hehehhe..... aku ga bisa jawab, jadi cuma bisa bilang "Wah, ga tau, coba kamu cari tau di internet ...."  


Di depan patung Leonardo da Vinci, ada Teater Scala yang terkenal. tapi berhubung kurang minat terhadap Teater, maka  kami berjalan balik ke arah Duomo, lalu mengambil jalan lurus menyusuri Via Dante. Di jalan ini, banyak toko, penjual souvenir dan restoran. 
Sambil jalan,  kami menjumpai kios es gelato yang agak ramai. Wah, jadi penasaran nih.... Mesti dan harus coba! Pokoknya jika berkunjung ke Italy wajib hukumnya makan es gelato !


Castello Sforzesco

Castello Sforzesco, Milan

Di ujung Via Dante, terletak Castello Sforzesco, kastil tua yang besar.  Sayang, saat kami datang sudah terlalu sore, kastil sudah tutup. Jadi kami hanya berjalan di depan air mancur dan ditaman bagian dalam. Menurut buku, kastil ini dibangun abad 14 dan direnovasi abad 20, berisi hasil karya-karya Leonardo da Vinci. Yang terkenal adalah patung Pietá Rondanini buatan Michael Angelo; sebuah patung Pieta, karya terakhir yang tidak sempat diselesaikan oleh Michael Angelo karena wafat di thn 1564. 

Jika Anda benar-benar penggemar Leonardo da Vinci, 2 bulan sebelum mengunjungi Milan, Anda harus, mesti, kudu pisan memesan tiket untuk masuk ke gereja St Maria delle Grazie(di underline dan di bold, supaya ga kelewat....) .
Disitu ada lukisan "Perjamuan Malam Terakhir / The Last Supper / il Cenacolo" yang terkenal karya Leonardo da Vinci dan menjadi lukisan yang konon paling banyak di copy di dunia. Gereja dan lukisan ini termasuk dalam UNESCO World Heritage Site.
Seminggu sebelum mengunjungi Milan, saya sudah berusaha mencoba memesan via telp (karena pesan hanya bisa lewat telpon), dan setelah mencoba berulang kali dan menunggu, akhirnya tersambung juga. http://www.vivaticket.it/evento.php?id_evento=298097&op=cenacoloVinciano&change_language=1
Tapi sayang, seperti sudah diduga, tiket sudah habis. Zu spät.... :(( 
(yeah... namanya ge usaha....)
Tiketnya  seharga 8 Euro, tapi ini hanya untuk sekali masuk 15 menit, dan dibatasi hanya max 25 orang per sekali masuk. Buka dari jam 8.15 sd jam 18.30, Senin tutup. Sebenarnya ada alternatif lain, kalau langsung datang, Anda bisa masuk kesana, asal membeli paket tour yang banyak ditawarkan oleh travel agent disana, dan setelah di cek, yang paling murah 60 Euro per orang. Ah, pintar sekali orang Italy ini berjualan..... 

Some important info :

Public transport in Milan: http://www.atm-mi.it/
Ticket price : 1 x 75 min = 1 Euro, 24 h = 3 Euro, 48 h = 5,5 Euro

Recommended restaurant :
Wang Cheng (Chinese Restaurant) Via Rosmini, 13 - 20154 Milano Italia
Makanannya enak banget, harganya murah, selalu penuh dengan orang Cina pedagang setempat yang makan siang. Kami sampai datang kesini 2 kali. Tapi bahasanya cuma Chinese & Italy ( no English!. Or alternatif lain: pakai bahasa Sunda aja, toh mereka juga sama2 ga ngerti hahahaha.....)
Berada di lokasi China Town - Milan, jalan sedikit dari halte Tram Paolo Sarpi.

Resto Cina langgananku.....



San Siro Entrance Gate
 San Siro Stadio
Ke Milan? yang suka sepakbola pasti pingin banget kesini.

Stadio Giuseppe Meazza, (juga dikenal dengan nama San Siro), adalah stadion sepak bola terkenal di Milan, Italia.
Menuju San Siro, tidak terlalu jauh dari pusat kota, cukup naik Metro, sambung bis dan jalan kaki sebentar.
Di pintu masuk, setiap 20 menit ada tour guide yang siap mengantar dan bercerita soal stadion. Saat itu kami diantar oleh mas Allesandro.

 

San Siro Stadio
http://www.sansiro.net/
 Stadion ini adalah kandang bagi dua tim kelas dunia: A.C. Milan dan Internazionale. Dibangun thn 1925 di distrik San Siro di Milan, (yang menjadi nama aslinya), di 1979 stadion ini diubah namanya jadi "Giuseppe Meazza" untuk menghormati seorang pemain Inter pada tahun 1920-an, namun hingga kini bagi fans AC Milan namanya tetap "San Siro".
 

Internazionale's Change Room
Pada tahun 1987 dalam persiapan untuk Piala Dunia, stadion San Siro direnovasi dengan dana $60 juta. Klub AC Milan dan FC Internazionale (Inter Milan) selalu bersaing dalam Serie A (Liga Italia) dan Champions League. Di Stadion ini masing2 punya ruang ganti terpisah. Jadi ada 3 ruang ganti : untuk AC Milan, untuk Internazionale (I Nerazzurri), dan untuk klub tamu.
Thn 1990, stadion ini jadi tempat pertandingan final Piala Dunia antara Jerman Barat dan Argentina.




AC Milan
  

Fans kedua klub selalu fanatik dan bersaing di dalam dan diluar lapangan (**persis seperti di Indonesia?**) menurut Allesandro, penonton sering lempar botol dan barang2 ke pemain saat pemain lawan ada di dekat penonton, oleh karena itu, 2 thn yll dibuat terowongan khusus untuk jalan pemain ke lapangan tanpa melewati penonton. Kapasitas stadion :  80.074 tempat duduk (terbesar di Italy)



Kursi utama (warna merah) adalah kursi utama, tentunya harga tiketnya paling mahal. Harganya tergantung jenis pertandingan, berkisar 400 sd 600 Euro, sisanya yang berwarna biru dan hijau di kiri kanan lapangan paling murah 40 Euro di paling atas pojok. 


Pengunjung dan penonton dilarang keras menginjak rumput lapangan, karena terbuat dari rumput khusus dan biaya perawatannya mahaaaaaalllll......









Museum San Siro (Internazionale's part)
   


Museum San Siro (Ac Milan's part)
 
 Di dekat pintu masuk, ada Fans Shop yang menjual kaos, bola dan acessories lainnya. Toko ini adil sekali, persis dibagi dua, sebelah kiri untuk barang barang berwarna biru hitam, sebelah kanan menjual barang-barang berwarna merah hitam. Sayang, kami tidak membeli apa2, karena harga2nya agak mahal, tidak sedang musim diskon.
Jadi oleh2nya foto saja deh.... hehehehe......




San Siro Fans Shop
 Kesan2nya berkunjung ke San Siro : Stadion ini unik karena merupakan rumah bagi dua tim sepakbola kelas dunia yang selalu bersaing. Tapi bila dibandingkan dengan Camp Nou di Barcelona, Stadion San Siro kalah kelas: ukuran lebih kecil, ruang lebih sederhana, museum pun seadanya. Tour hanya sekilas, tidak seimbang dengan harga tiket. Fans shop kurang lengkap tapi kok harganya mahal...... Segi positif : lokasi tidak jauh dari pusat kota, tidak perlu berjalan jauh.
 
How to go there ?

From Lotto (M1) take bus 49 to San Cristoforo and get off at Via Novara’s last stop, then go all over Via San Giusto, approximately 10 minutes walking.
or
From De Angeli (M1) take tramway 16 to Piazzale Segesta, change with bus 16 till the end of its route.

Prices (Museum+ Tour):
€ 12,50 adults
€ 10,00 children (under 6 is free)

The museum is inside the stadium, gate 14, opening hours every day from 10 a.m. to 5 p.m. Guided tours will start from the museum every 20 minutes. Served in English and Italian.



Cimitero Monumentale Milano
  
il Famedio

Kalau jalan-jalan ke Milan, kunjungilah suatu tempat yang berbeda dari tempat wisata lainnya, yaitu wisata ke kuburan. Itu yang tertulis di buku Travel yang saya baca.

HAA....??? KUBURAN ??
Ya, ini bukan sembarang kuburan, tapi kuburan yang cantik, dan dijamin berkesan.  Jalan-jalan 3 hari di Milan, setelah pastinya ke Duomo dan San Siro, maka diputuskan untuk ke Cimitero Monumentale, karena penasaran seperti apa sih kuburan ini ?

Naik Tram no 4 dari Duomo, setelah melewati China Town, sampailah di lokasi. http://www.monumentale.net/

Belum pernah saya mengunjungi kuburan secantik ini. Biasanya kan kuburan itu angker, atau semrawut, tapi yang ini jauh dari kesan itu. Padahal saat itu, hari mendung tiada matahari. Pengunjung kuburan pun sepi, tidak ada turis, hanya beberapa orang yang nyekar membawa bunga segar.



Pintu masuk wing kiri


Cimitero Monumentale di Milan, Italia adalah kuburan yang sangat besar, dan jadi tempat unik dan terkenal bagi turis karena patung-patungnya yang sangat artistik dan mengagumkan.

Kubah dalam il Famedio

Kuburan ini dirancang oleh arsitek Carlo Maciachini (1818-1899). Ditujukan untuk menyatukan kuburan-kuburan kecil yang tersebar di sekitar kota Milan menjadi satu lokasi.
Tadinya saya kira kuburan ini yah kira-kira sebesar kuburan-kuburan di Indonesia lah, tapi ternyata, wow... besar sekali, sampai tidak bisa kami putari semuanya. 

Pintu masuk utama  disebut il Famedio, Hall-of-Fame Neo-Medieval, bangunan dari marmer dan batu yang berisi kuburan orang top Italy.
Kuburan ini dibuka tahun 1866, berisi berbagai patung Italia kontemporer & klasik serta kuil Yunani, obelisk rumit, dan karya-karya lain seperti versi skala-down Trajan's Column.


Kami sampai bingung, mau pilih memfoto patung yang mana ya? Semuanya bagus-bagus. (Tadinya saya ingin difoto di salah satu patung, tapi tidak jadi ah, soalnya bingung pakai gaya apa yang cocok ?)





Yang bisa dimakamkan disini tentunya hanya orang ningrat, orang kaya atau orang terkenal dunia.

  
Di dalam kompleks ada Kapel Palanti, yaitu monumen untuk memperingati 800 warga Milan yang tewas di kamp-kamp konsentrasi Nazi.
Ada juga lokasi khusus untuk orang non-Katolik dan orang Yahudi. Juga ada kuburan yang berupa laci-laci berukuran 1 m x 1 m, mungkin berisi abu-nya saja.

Kuburan tertata rapi dan terawat.
Banyak makam yang terkesan sangat mewah, namun banyak pula yang sederhana namun tetap cantik berhias bunga segar.











How to reach it:
Bus: 43 - 70
Tram: 3 - 4 - 7 - 11 - 12 - 14 - 29 - 30 - 33 (Halte : Cimitero Monumentale)


Opening hours :
Tuesday to Sunday 8.00am to 6.00pm
Monday Closed





Patung The Last Supper Leonardo da Vinci dibuat Giannino Castiglioni thn 1939 untuk Familie Campari 
   


Jejeran blok kuburan tipe sederhana

Kios bunga untuk nyekar di pintu masuk. Menjual bunga segar dan bunga imitasi



Visited : March 2011
Sources : MAILAND Dumont Reiseverlag, Ostfildern 1. Auflage 2011 ISBN 9783770195756, Wikipedia
Photographer : Rio Reinhardt