Wednesday, 19 October 2011

Schengen Visa (from German Embassy) & Public Tickets in Germany

Beberapa teman kadang bertanya:
  • Gimana caranya jalan-jalan ke Jerman, apa sih syarat apply visanya? 
  • Kalau jalan-jalan di Jerman itu mahal gak?
  • Kalo mau keliling Eropa, enaknya naik apa ya?
  • Gimana cara beli tiketnya ? Bisa pesan dulu gak ?
  • Bayarnya gimana ? dsb....
Nah, ini informasi yang barangkali bisa menjawab pertanyaan2 tsb :


VISA KUNJUNGAN SCHENGEN
Schengen adalah istilah untuk persatuan negara2 di Eropa yang punya perjanjian khusus tentang keimmigrasian. Karena negara2 di Eropa relatif tidak terlalu luas dan mobilitas tinggi, maka dipermudah bagi penduduk maupun pendatang untuk berpindah dari satu negara ke negara lain tanpa harus selalu ribet apply visa di setiap negara yang dikunjungi.

Adapun negara-negara Eropa yang tergabung dalam negara Schengen adalah : Austria, Belanda, Belgia, Denmark, Estonia, Finlandia, Islandia, Italia, Jerman, Luxembourg, Liechtenstein, Norwegia, Portugal, Perancis, Polandia, Spanyol, Swedia, Swiss, Yunani.
Jika ingin mengunjungi salah satu atau beberapa negara-negara Schengen, pastinya harus punya visa Schengen, yang bisa dimintakan ke Kedutaan salah satu negara tsb di Jakarta.

Berikut ini adalah pengalaman saya apply visa ke kedutaan Jerman. Kedutaan lain saya kira memberikan persyaratan yang mirip dan harga pun seragam, namun tentu saja kadang ada beberapa kedutaan yang memberlakukan peraturan sedikit berbeda.
Misalnya jika apply visa ke kedutaan Jerman, maka visa akan diberikan sesuai keperluan alias sesuai tanggal pergi dan pulang tiketnya, dengan maksimum 3 bulan. Tapi untuk kedutaan Portugal, visa langsung diberikan 3 bulan (multiple entries).


Jadi, kalau niatnya mau keliling Eropa, mesti apply visa kemana dong ? Yah,  biasanya pihak kedutaan (Jerman) akan bertanya kemana Anda paling banyak menghabiskan waktu nanti  di Eropa? Kalau lebih lama di Jerman, ya apply lah visa Jerman, walau mungkin pesawat Anda mendarat di Swiss dan pulang dari Perancis, tidak masalah.
Syarat2 pengajuan Visa kunjungan / visa turis (dengan maksimal tinggal 3 bulan) di kedutaan Jerman :
  • Paspor dengan masa berlaku lebih dari 6 bulan,
  • mengisi formulir lengkap, beserta pasfoto biometris. 
  • surat undangan dari Imigrasi Jerman (Verplichtungserklärung) yang dibuat oleh pengundang dari Jerman ATAU uang jaminan tabungan di bank Indonesia senilai 100 Euro per hari kunjungan, 
  • asuransi perjalanan dari prsh asuransi yang terdaftar di Embassy's list (nominal pertanggungan min 30.000 Euro),
  • bukti beli/booking ticket pesawat pp
  • bukti booking hotel (jika sudah melampirkan Verplichtungserklärung, booking hotel tidak diperlukan).
  • membayar biaya senilai 60 Euro.
Pengajuan visa harus orang ybs datang ke kedutaan Jerman, alias tidak bisa diwakilan. Untuk lebih lengkapnya, silakan up date persayaratan di situs web kedutaan Jerman : http://www.jakarta.diplo.de/Vertretung/jakarta/id/01/Visabestimmungen/Hinweis__Aufenthalt__bis__3__Monate.html
Biaya senilai 60 Euro dibayarkan dalam mata uang rupiah sesuai kurs berlaku saat itu.
Tapi Anda jangan kuatir, kedutaan Jerman tidak akan memungut bayaran jika dokumen Anda tidak lengkap atau berkemungkinan ditolak. Yah, paling2 resikonya capek bolak balik antri saja....
Sekedar tips : ajukanlah visa antara 3 bulan sd 1 bulan sebelum keberangkatan, karena pengajuan visa saat ini harus melalui jadwal yang didaftarkan melalui website kedutaan (di kedutaan semua negara Schengen saya kira peraturan ini sama). Jadi mulai Sept 2011, tidak bisa langsung datang dan antri di kedutaan, melainkan harus buat Termin dulu via website. Jika dokumen sudah masuk untuk diproses, masih harus menunggu proses pembuatan visa selesai, kira-kira (berita terbaru dari website), skr bisa selesai dalam 3 hari kerja. Ini lebih cepat daripada sebelumya yang memerlukan 10-15 hari kalender.




TIKET PESAWAT dari INDONESIA ke EROPA
Untuk tiket dari Indonesia ke Eropa, prinsipnya kalau mau murah, jangan pilih tanggal peak season disaat liburan anak sekolah. (Tapi gimana dong, kalau anak ga libur, ya mana bisa jalan2 ? hehehehe... ini memang problem keluarga yang pingin jalan2 dengan dana terbatas....)
Cobalah  dari jauh2 hari searching tiket pesawat di website airways-nya langsung, barangkali tanggal yang kita inginkan sedang ada promo. Misal :
http://www.singaporeair.com/
http://www.garuda-indonesia.com/
http://www.lufthansa.com/
http://www.emirates.com/
http://www.thaiairways.com/
http://www.qatarairways.com/
.....dsb
lalu selain itu, coba tanyakan juga ke travel/biro perjalanan, barangkali mereka punya tiket promo yang mungkin saja lebih murah daripada harga di website. Biasanya beli dari jauh hari bisa dapat jauh lebih murah daripada beli sudah mepet tanggal keberangkatan.
Saat memilih tiket mana yang dibeli, tanyakan juga berapa Kg max barang bawaan yang diperbolehkan. Kebanyakan airways mengijinkan max 23 Kg per orang, namun untuk Emirates dan Kuwait Airways, mengijinkan sampai 32 kg per orang di kelas Ekonomi.
Selain itu, juga perlu diperhatikan transit dimana dan berapa lama? Hati2 untuk transit singkat, jangan sampai Anda ketinggalan pesawat berikutnya dikarenakan harus berjalan jauh di dalam airport menuju gate yang dituju. Atau transit terlalu lama, juga perlu tenaga extra.
Tips : untuk orang tua atau anak2 yang bepergian sendirian, sebaiknya dimintakan Special Assistance saat membeli tiket, yaitu pelayanan antar jemput oleh petugas selama di airport sejak dari berangkat, transit sampai ke airport tujuan. Sangat dianjurkan agar tidak nyasar, apalagi di airport besar dan bahasanya tidak dimengerti.  Biasanya layanan ini gratis, tapi harus dimintakan sebelumnya.  


TIKET PESAWAT DALAM EROPA
Jika Anda hanya punya waktu terbatas dan ingin mengunjungi kota-kota di banyak negara, lebih baik Anda naik pesawat untuk menghemat waktu perjalanan. Sangat disarankan jika orang tua atau anak kecil turut serta. 
Beberapa tahun belakangan, tersedia berbagai pilihan budget air (pesawat murah). Misal :
http://www.easyjet.com/
http://www.germanwings.com/
http://www.ryanair.com/
http://www.airberlin.com/
http://www.condor.com/
...dsb
Jika membeli budget air dari jauh hari (6 sampai 3 bulan sebelumnya), tiket pesawat bisa lebih murah daripada membeli tiket kereta atau bis. Pernah kami dapat tiket seharga 20 Euro per orang sekali jalan untuk rute di dalam Eropa di saat liburan anak sekolah.
Tapi sayang, jika sudah mepet tanggal keberangkatan, harga tiket pesawat budget air kadang sudah mirip dengan tiket pesawat komersial lainnya, alias sudah mahal.
Tiket pesawat ini bisa dibeli via internet, dengan kata lain bisa dibeli dari Indonesia, dengan menggunakan kartu kredit.
Tapi, seperti biasa, resikonya, tiket yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan jika tidak terpakai. Juga tidak dapat ganti nama alias tidak dapat dijual lagi.
Sebagai keterangan, budget air berarti siap2 tidak mendapat makanan di dalam perjalanan, namun ditawarkan makanan kecil yang bisa dibeli di pesawat. Per penumpang hanya diperkenankan membawa satu handbag ukuran kabin, jadi jika ingin membawa koper besar (max 20 kg), dikenakan biaya extra.
Duduknya pun tidak ada nomor kursi, jadi duduk saja di tempat yang masih kosong. Namun penumpang yang membawa balita didahulukan masuk. 


Juga hal yang perlu diperhatikan adalah dari airport mana pesawat itu barangkat dan tiba.
Ryan air terkenal dengan harga super murah, namun airportnya jauh dari kota, sehingga kita mesti menghitung biaya transport (dikali jumlah orang) dan waktu dari airport ke kota tujuan dan sebaliknya. Jika Anda bepergian sendirian dan bertipe backpacker, pesawat Ryan air ini cocok untuk travel hemat.


TIKET KERETA DI JERMAN
Jika ingin berjalan2 mengunjungi tempat2 di dalam Jerman, ada beberapa pilihan tiket kereta yang harganya terjangkau. Cobalah cari informasi di http://www.bahn.de/ 
Di website tsb kita dapat mencari informasi detil perjalanan dari stasiun A ke stasiun B, beserta harganya. Juga informasi penawaran2 tiket kereta murah yang sesuai dengan tujuan kita.
Kereta Jerman terkenal dengan kenyamanannya dan tepat waktu. Yah walaupun kadang sesekali kereta terlambat disebabkan ada kejadian tak terduga, namum keterlambatan itu selalu diinformasikan di display stasiun (dalam bahasa Jerman dan Inggris) dan diumumkan lewat halo-halo di speaker dalam bahasa Jerman.


Contoh display informasi jadwal kereta di stasiun
source : media.photobucket.com


Kereta di Jerman ada 2 tipe : cepat dan sedang (rasanya ga ada yang lambat ? :))
Kereta cepat namanya ICE (Inter City Express), IC (Inter City), dan EC (Europe City). 



Kereta cepat Jerman ICE (Inter City Express)
Melayani rute antar kota besar dan kota2 lain di Eropa
source : heinzalbers.org


Kereta lainnya yang larinya sedang2 saja disebut RE (Regional Express), IRE (Inter Regional Express), RB (Regional Bahn) dan berbagai tipe kereta lokal setempat.
Kereta jenis ini biasanya lebih banyak berhenti di stasiun2 kecil untuk mengangkut penumpang2 yang tinggal didaerah tsb.


Kereta RE / IRE (Regional Express)
biasanya berwarna merah, dan kadang bertingkat
source : bahnbilder.de


Salah satu model kereta lokal.  Yang ini namanya SBB.
SBB ini aslinya kereta milik Swiss, namun beroperasi di perbatasan Jerman.
source : moebahn.de


Membeli tiket kereta di Jerman sangat mudah. Di setiap stasiun tersedia mesin otomatis yang memberikan informasi detil perjalanan Anda. Tiket dapat dibayar dengan uang tunai (uang kertas nominal biasanya max 20 Euro atau koin), kartu debit atau credit card. Mesin ini menggunakan touch screen yang user friendly dan tersedia berbagai pilihan bahasa (Jerman, Inggris, Spanyol, Perancis, Itali dan Turki)


Tiket Automat kereta di Jerman
source : de.wikipedia.org


Namun jika Anda memerlukan informasi lebih detil, Anda dapat bertanya langsung ke loket penjualan tiket di Bahnhof (stasiun) yang buka pada jam2 tertentu.
Kadang ada penambahan harga 2 Euro jika membeli di loket, Tapi untuk turis, jika Anda tidak yakin tiket mana yang tepat, yah apa boleh buat, lebih baik tambah 2 Euro kan, daripada salah beli tiket dari Automat ?

Schönes Wochenende Ticket
Kalau Sabtu dan Minggu, ada Schönes Wochenende Ticket (tiket akhir pekan ) yang berlaku seluruh Jerman. Wuih..... enaknyaa..... tinggal tunjuk deh mau dari mana ke kota mana? 
Puas deh menjelajah Jerman ! Buat mahasiswa, keluarga atau rombongan ngerumpi, tiket ini pasti jadi langganan favorit jalan2 murmer.
Schones Wochenende Ticket harganya skr 40 Euro untuk maksimum 5 orang, berlaku seharian mulai jam 00 sampai jam 03 hari berikutnya, namun berlaku hanya untuk kereta biasa, bukan kereta cepat. Tidak berlaku bis dalam kota. http://www.bahn.de/p/view/angebot/regio/schoenes_wochenende_ticket.shtml

Quer durchs Land Ticket
Kalau hari Senin sd Jumat, berhubung Schönes Wochenende Ticket tidak berlaku, maka ada yang namanya Quer durchs land Ticket jika ingin jalan2 menggunakan kereta dengan tiket yang berlaku di seluruh Jerman.
Harga orang pertama 42 Euro, penambahan orang beriktunya 6 Euro, dengan maksimun total 5 orang. 
Jadi kalau 2 orang = 48 Euro, dst, 5 orang = 66 Euro. Berlaku mulai jam 9 pagi sd jam 3 hari berikutnya, dan tidak berlaku untuk kereta cepat. Coba lihat infonya di :  http://www.bahn.de/p/view/angebot/regio/qdl.shtml

Länder Ticket
Di setiap Bundesländer (negara bagian atau propinsi kalau di Indonesia), ada yang namanya Länder Ticket. Ticket ini berlaku di masing2 Bundesländer, berlaku seharian (Senin-Jumat mulai jam 9 pagi, Sabtu-Minggu mulai jam 00.00), bisa untuk kereta, S-bahn dan bis, maksimal 5 orang, namun tidak berlaku untuk kereta cepat. Harganya bervariasi, misalnya untuk daerah Baden Württemberg, satu orang 21 Euro, penambahan orang berikutnya, tambah 4 Euro. Jadi untuk 2 orang bayar 25 Euro, dst, 5 orang bayar 37 Euro.  Untuk daerah Bayern @ 29 Euro untuk 5 orang. Untuk harga daerah lain, coba cek di http://www.bahn.de/p/view/angebot/regio/laender_tickets.shtml

Jika Anda memerlukan jadwal perjalanan di wilayah Baden Württemberg, Anda bisa buka websitenya : http://www.efa-bw.de/nvbw/XSLT_TRIP_REQUEST2?language=en 
Disitu tempatnya Anda bisa mendapat info perjalanan detil, naik apa sebaiknya dari tempat A ke tempat B, berapa lama perjalanan, jenis angkutannya, mesti ganti angkutan dimana dsb. Pokoknya lengkap deh, mempermudah jalan2 tanpa harus bingung tanya2 pakai bahasa Jerman yang ribet ...hehehehhe.....

VHB Ticket
 VHB Ticket adalah salah satu dari sekian banyak tiket angkutan umum yang berlaku lokal untuk suatu daerah setempat. VHB Ticket ini berlaku di daerah Bodensee, selatan Jerman.
Area berlakunya tiket VHB bisa dilihat sbb : http://www.vhb-info.de/fileadmin/Seiten/Downloads/Raeumliche_Gueltigkeit/VHB_Tarifzonen.pdf
Jadi jika hanya ingin seharian berjalan2 di daerah Bodensee, dan kurang dari 5 orang, tidak perlu membeli Länder Ticket, karena tiket VHB ini lebih murah. Satu orang harganya 9,8 Euro (namanya Tagesticket) atau tiket keluarga (2 dewasa + 4 anak) 14 Euro (namanya Familien Tages Ticket).
Tiket ini berlaku untuk kereta dan bis, Senin sd Jumat mulai jam 09.00 namun Sabtu-minggu mulai jam 00.00. Bisa dibeli di tiap mesin otomat di Bahnhof (Stasiun) atau beli langsung di supir bis setempat.


OK deh, selamat jalan-jalan....... jangan lupa oleh2nya ya untuk orang di rumah.....

Saturday, 2 July 2011

Bodensee - (Singen Hohentwiel, Schaffhausen, Stein am Rhein, Radolfzell, Reichenau, Konstanz, Meersburg, Engen)

BODENSEE
Sekarang aku akan menceritakan tempat tinggalku saat ini, yaitu Singen Hohentwiel di daerah Bodensee.
Jarang orang Indonesia mengenal Bodensee. Entah kenapa, mungkin karena kurang promosi atau bukan dilalui jalur gemuk pariwisata. Padahal Bodensee area ini cukup indah, tidak kalah bagus dengan tempat lain di Eropa. Dulu sebelum tinggal disini, aku pun tak pernah dengar Bodensee.

Singen Hohentwiel
 Kalau Baden Württemberg, okelah sering dengar, tapi Bodensee? Apalagi Singen? hahahhaha...... ada tempat kok namanya Singen = menyanyi ?

Bodensee adalah nama danau terbesar di Eropa, dimiliki oleh 3 negara : Jerman, Swiss dan Austria.
Terletak di paling selatan Jerman, atau paling utara Swiss atau paling kiri Austria.
Kota terbesar di tepi danau ini adalah Konstanz (Jerman). Jarak Singen ke Konstanz kira2 35 km atau 40 menit naik kereta SBB.

Kali kecil Aach yang melewati desa Singen
Singen berpenduduk kira2 45.000 orang saja, sebagian besar orang asing, atau orang Jerman keturunan asing. (Kalau penduduk segitu sih, bukan kota yah namanya? cuma desa untuk ukuran Indonesia yang padat penduduknya....)



Luther Kirche, dibelakang rumahku

Di Singen kebanyakan orang bekerja di pabrik. Banyak pabrik disini, karena lokasinya berbatasan dengan Swiss, namun masih tanah Jerman. Karena faktanya, tenaga kerja lebih murah di Jerman daripada di Swiss. Biaya hidup juga lebih murah di Jerman daripada Swiss, walaupun yah mau ga mau jadi kena imbas jadi agak mahal juga kalau dibanding Jerman bagian lain, dikarenakan terletak di perbatasan.


Singen Stadthalle

Untuk jalan2, kayaknya sih Singen kurang menarik. Cuma ada reruntuhan kastil tua di atas bukit Hohentwiel, sisanya ya perumahan, toko2 dan public service. (tapi ada saya dan keluarga yang siap menemani lho....)

Singen Landesgartenschau, dengan latar belakang Kastil tua Hohentwiel
Tapi, dari Bahnhof (stasiun kereta) Singen, kita bisa ke kota2 lain karena disitulah Bahnhof penghubungnya.
Kalau mau naik public transport di area Bodensee, ada ticket harian (Tagesticket VHB) yang kalau dihitung lebih murah daripada beli ngecer, jika ingin jalan2 seharian. Tiket ini berlaku untuk kereta dan bis di daerah Bodensee.  Klik saja infonya : http://www.vhb-info.de/index.php?id=35 Satu orang = 9,8 Euro, sekeluarga = 14 Euro sudah bisa seharian jalan2 dari Schaffhausen (Swiss) sampai ke Konstanz (Jerman).
Berikut ini adalah tempat2 wisata yang termasuk area Tagesticket VHB (Tiket harian VHB) :

1. Schaffhausen

Schaffhausen Old Town
 Kota tua di ujung utara Swiss, cuma 15 menit naik kereta dari Singen. Kota tuanya (Altstadt = Old Town) bagus untuk dikunjungi, dengan beberapa air mancur dan patung kuno ditengahnya berciri khas Swiss banget....


Ada sungai Rhein yang indah jika kita berjalan sampai diujung Altstadt.

Tiap hari Jumat dan Sabtu, ada pasar tradisional di dalam hall kecil di belakang gereja.
Juga tiap Sabtu ada pasar tradisional menggelar meja dan dagangan dari mobil, di sepanjang jalan di Altstadt, menjual berbagai sayuran, daging, roti, dan bunga langsung dari petani. 



2 anak gembala sapi

Namun yang paling sering didatangi turis adalah air terjun Rheinfall. http://www.rheinfall.ch/home
Air terjun terbesar di Eropa ini sangat ramai kalau musim panas. Sayang, makanan disini agak mahal, jadi kalau kesini lebih baik bawa bekal dari rumah atau beli makanan dulu di supermarket Coop atau Migros yang dekat halte bis. Setelah perut kenyang, baru deh jalan kaki ke air terjun.



Rheinfall Schaffhausen, Swiss
 Kalau kesini, jangan lupa tukar uang dulu karena mata uang Swiss berbeda dengan Jerman. Tapi kalau tidak sempat, tenaaa..ng, masih bisa belanja kok,  karena semua toko di Schaffhausen menerima uang Euro, walau kursnya terserah toko.
Dari bahnhof Schaffhausen, menuju Rheinfall ini mesti naik bis no 1 dari Schaffhausen Bahnhof (ada tiap 10 menit sekali) dan turun di halte Neuhausen Rheinfall, lalu jalan kaki ikut petunjuk.
Ticket VHB yang dibeli di Jerman, berlaku hanya sampai Bahnhof Schaffhausen. Bus harus beli lagi eceran di supir bis (2,5 Franken) atau 10 ceklok (disebut Felderkarte) = 19 Franken.


2. Stein am Rhein

Stein am Rhein

Desa kecil di tepi sungai Rhein dengan populasi kurang dari 3500 jiwa.
Desa yang termasuk Kanton Schaffhausen ini ditempuh dengan waktu 30 menit dari Singen naik bis (tiket beli eceran di bis, 3.25 Euro per orang), atau 50 menit naik bis dari Radolfzell (berlaku tiket VHB. Jadi jika sudah punya tiket VHB, tidak perlu bayar lagi).

Rathaus


Terkenal karena lukisan2 antik pada tembok bangunan di tengah desa yang menakjubkan. http://www.steinamrhein.ch/xml_1/internet/de/application/d1/f405.cfm



Stein am Rhein Altstadt


Tempat yang tenang untuk berjalan2 sore, menikmati indahnya sinar matahari di tepi sungai sambil makan es krim.

Merenung di pinggir sungai, sambil memandang bebek berenang dan anak2 desa melompat berenang ke sungai dengan ceria.

Rhein



3. Radolfzell

Patung Keseimbangan "Mutter & Kind"

Desa tua di dekat Singen, jaraknya 2 stasiun kereta saja (10 menit) dari Singen. http://www.radolfzell.de/13071/Startseite-NEU/startseite.aspx

Desa di tepi danau Bodensee ini cukup indah, dan cocok untuk orang yang ingin tenang jalan2 sambil duduk makan es krim atau minum kopi memandang perahu layar di tepi danau.

Radolfzell Münster (gereja) yang indah terletak Altstadt dekat Bahnhof,  merupakan tempat favoritku untuk sekedar masuk, duduk dan berdoa sejenak.
Di sekitar Münster, ada beberapa toko dan selama Sommer, tiap hari Kamis ada pasar tradisional yang menjual keju, sayur dan daging.






Bodensee im Herbst


4. Reichenau

Gereja St Georg, Reichenau-Bodensee

Reichenau merupakan pulau kecil di Bodensee, terkenal karena kebun sayur dan gerejanya. http://www.reichenau.de/index.php?id=190&L=2 

Merupakan salah satu situs UNESCO karena terdapat gereja tua yang berumur 1000 tahun lebih (St Georg Kirche).
Tiap tahun di Reichenau ini diadakan perayaan tradisional gereja yang banyak dikunjungi turis. http://www.reichenau.de/index.php?id=181&L=2


Parkiran Yacht di Reichenau-Bodensee

Kalau mau berkunjung kesini, dari Bahnhof Reichenau, kita mesti naik bis tujuan Museum Mitelzell. Dari situ kita turun dan jalan2 melihat gereja tua, lalu kita bisa makan makanan Jerman dan mencoba bir di restoran tepi danau.
Dari situ, ada kapal kecil yang berangkat ke Allensbach tiap hari, dari bulan April sd Oktober.


Cobalah naik kapal kecil, dan rasakan suasana penduduk desa yang tenang. Sambil menunggu kapal datang, duduklah di tepi darmaga kecil. Menikmati kapal2 dan ikan2 di danau, memandang pegunungan Alpen dan rumah penduduk berhias bunga, ditemani angin semilir dan sinar matahari yang hangat......




5. Konstanz

Kota kecil yang ramai, terdapat Universitas dan Fachhochscule.  Jika berkunjung ke Altstadt, jangan lupa mampir ke gereja Münster, dan foto di depan bangunan2 berlukis antik di dindingnya. http://www.konstanz.de/en/index.html

Konstanz Hafen, dengan tugu Zeppelin
(Thanks to my models : Heidi & Amadea)
Karena letak Konstanz yang bersebelahan langsung dengan Kreuzlingen (Swiss), maka Bahnhof pun dibelah jadi 2 bagian : bagian Jerman dan bagian Swiss. Dulu sebelum Swiss masuk Schengen, di perbatasan pasti ada pemeriksaan visa. Tapi skr Bahnhof sudah tidak jelas lagi batasnya, dan petugas pemeriksa visa pun tidak terlihat lagi....


Konstanz Hafen (darmaga) juga tempat yang indah untuk dikunjungi. Ada Sea Life (mirip Sea World Ancol, walau lebih kecil, namun ada Pinguin-nya lho..), dan ada sewaan perahu gowes jika ingin menikmati danau sambil berjemur dan olahraga kaki.


Mau duduk memandang danau sambil minum bir atau makan Curry Wurst mit Pommes, juga pasti ada.

Konstanz juga merupakan tujuan orang berbelanja, di seputar Altstadt terdapat banyak toko2 dan restoran dengan harga yang terjangkau.


Cobalah es krim PANO (dulu namanya ARAN) yang terletak di jalan antara Bahnhof dan Hafen, rasanya enak sekali, berbeda dengan es krim cone yang biasa dijual di pinggir jalan, harganya pun tidak mahal, 1 Euro per Kugel.
 
Mall LAGO - Konstanz

Disini juga ada Mall, namanya mall Lago, tidak jauh di kiri Bahnhof. (hahahaha..... di Jakarta, Mall gede ada dimana-mana, tapi kalau disini, yaaa.. cuma ini satu2nya, cuma 3 lantai dan tidak besar. Ibarat kalau janjian sama temen disini, moal waka pa-teang-teang lah... ).

Kalau hari Sabtu, Altstadt selalu ramai dengan orang Swiss yang berbelanja disini, karena selain harganya pasti lebih murah daripada di Swiss, juga pajak yang dibayarkan, dapat ditarik kembali oleh orang Swiss.
Loh kok bisa? Laaah, kan seperti layaknya orang belanja di luar negeri , alias dapat Tax Free gitu loh.... 


6. Meersburg



Meersburg Altstadt
 Meersburg adalah desa tua yang indah, di utara danau Bodensee. Konturnya berbukit2, ada kastil tua dan cafe2 tempat santai minum kopi sambil memandang danau.


Karena ini daerah wisata, toko2 souvenir dan kedai kopi disini hari Minggu juga buka, tidak seperti daerah lain di Jerman yang tiap Minggu pasti tutup.
http://www.meersburg.de/ceasy/modules/cms/main.php5?setActiveLanguageId=2&cPageId=1000030

 
Cara menuju Meersburg: dari Bahnhof Konstanz, naik bus jurusan Fähre (darmaga). Turun di darmaga penyebrangan, lalu naik kapal yang berangkat tiap setengah jam ke Meersburg sekitar 15 menit. Belilah tiket di atas kapal. Tiket return lebih murah sedikit daripada beli tiket one way dua kali.




7. Engen

Engen Altstadt
Desa kecil di utara Singen.
Altstadt (old town) nya menarik untuk dikunjungi : klein aber fein....
Tiap menjelang hari rabu Abu, seperti di daerah-daerah lain di baden Württemberg, ada perayaan Fastnacht , yaitu karnaval pakaian2 tradisional untuk mengusir hal2 jahat.


Lalu setelah Fastnacht, disambung acara Paskah (Osternmarkt) tiap April, yang menggelar pasar tradisional yang menarik bagi keluarga.

Engen Osternmarkt


Sunday, 1 May 2011

Milan, Italy

Waktu Desember 2010, ada penawaran tiket kereta dari Lidl yang berlaku seluruh Jerman, Swiss dan Austria selama 3 bulan, dari Januari sd Maret 2011.  Harganya 73 Euro berlaku 2 orang.  Iseng2 saya beli 2 lembar, tapi belum tau mau dipakai kemana. Pas akhir bulan Maret sudah dekat, baru deh mikir, ini tiket mau dipakai kemana ya?
Setelah buka peta dan timbang sana sini, akhirnya diputuskan tiket dipakai jalan ke Milan. Milan letaknya ga jauh dari perbatasan Swiss, jadi dari ujungnya Swiss, kita beli tiket tambahan menuju Milan.
Berangkat hari Sabtu, naik kereta menuju Zurich, sambung lagi kereta menuju Chiasso. Dalam kereta kami bertemu beberapa anak muda Swiss berpakaian wajib militer, naik kereta yang sama untuk pulang berakhir pekan ke rumahnya masing-masing.
Wah, keren2 banget nih anak muda pakai seragam wamil ??? kesannya Swiss Army kayak yang di film2 gitu loh... hehehehhe........

Tiba di kota Milan, hari sudah malam. Untuk mencari hotel yang sudah kami pesan, agak membinungkan. Untung di halte bis, ada ibu dari Filipina yang bisa berbahasa Inggris. Dia membantu kami bertanya ke teman2nya (ternyata banyak orang Filipina di Milan) dan orang2 yang lewat. Dia mengantar kami dari halte, naik bis dan jalan sampai ke hotel dan berpesan agar hati2 dengan orang asing disini. Aduh, baik sekali ibu itu!

DUOMO
Duomo, Milan - Italy
Jalan-jalan ke Milan, semua orang pasti singgah di Duomo (Katedral) . Duomo Santa Maria Nascente di Milano adalah salah satu gereja terkenal di Eropa. Duomo ini panjangnya 157 meter dan total 40.000 orang dapat ditampung di dalamnya. Di puncak tower, terletak patung Madonnina setinggi 4 m berlapis emas. Duomo merupakan Katedral Katolik terbesar kedua di Italy, setelah Katedral Sevilla, dan nomor 4 terbesar di dunia. Awal pembangunan thn 1382, dan terus dibangun sd thn 1965. Dibangun dengan gaya arsitektur Gothic dan terletak di lapangan utama di pusat kota Milan, Italy. Duomo identik dengan kisah Napoleon Bonaparte dan Carlo Borromeo (jadi teringat rumah sakit Borromeus di Bandung ??)

Jika singgah hanya dalam waktu singkat, cukuplah berfoto di depan Duomo ini sudah mewakili cerita jalan-jalan ke Milan. Foto di depan gereja, berhias burung2 beterbangan, menjadi ciri khas jalan-jalan di Italy.

Tapi hati2 dengan orang yang menawarkan (memaksa) memberikan jagung kering ke tangan Anda agar burung2 datang, karena setelahnya, mereka meminta imbalan uang. Anak kami diraih tangannya, untuk diisikan jagung. Tapi saya cegah dan berkata "No... No.... "dengan tegas, lalu  pergi menghindar. Mereka juga mendatangi turis dan bertanya "Where are you come from? etc..." lalu memberikan "gelang persahabatan". Ujung2nya mereka pasti meminta uang. Jadi sebaiknya hindarilah orang2 seperti ini daripada terjadi hal2 yang tidak diinginkan yang akan merusak suasana jalan2 Anda. Juga mengulang nasehat kuno : hati2 dengan copet Italy. Walaupun Anda merasa belum pernah kecopetan, tidak ada salahnya anda menaruh uang dan paspor serta barang berharga di tempat aman yang paling se-aman-amannya. Keluarkan uang disaat perlu saja.

Masuk ke gereja Duomo, kita diharuskan memakai pakaian sopan (bukan tank top atau celana super pendek), dan tidak membawa makanan terbuka (es krim atau Pommes dan sejenisnya). Di pintu masuk, walaupun gratis tidak perlu beli tiket, namun pengunjung harus sabar antri karena beberapa Satpam memeriksa isi ransel, terutama isi ransel besar. 
Lucunya, ketika kami antri, seorang Satpam berkata ke temannya "Giappone...Giaponne..." lalu kami dipersilakan lansung masuk, padahal kami membawa ransel agak besar berisi minuman dan keperluan anak.
Hehehhe... kami dikira orang Jepang rupanya? "Grazie, Signor!!"
Dahsyat sekali orang Jepang di Italy, mereka adalah kelas atas yang sangat dihormati. Tanpa orang Jepang, sepertinya orang Italy tidak dapat hidup hehehhe..... lihat saja butik2 mahal Italy itu yang memborong pasti mostly turis Jepang. Walau mereka kadang pakai baju sederhana, tapi kalau belanja, wuiiiiih...... tinggal tunjuk saja....keluar butik pasti repot nenteng kantong bermerk.  ***Pingin? ya pasti lah.....hehehehe.......***


Salah satu ornamen di dalam Duomo
 Di dalam gereja, beberapa petugas berdiri di tiap sudut, mengawasi pengunjung yang selalu datang tiada henti. Gereja nya besar sekali, namun turis tidak diperkenankan mendekati altar dan area depan, mengingat daerah itu diperuntukkan hanya untuk yang beribadat. Seperti gereja2 Eropa, Dumo ini dihiasi kaca2 mozaik yang indah, patung2 kuno dan lilin2 yang selalu dinyalakan pengunjung, beserta deretan kursi kayu yang rapi. lantainya bercorak ornamen2 kuno nan antik.

Saat itu Heidi, anak kami yang kecil tertidur, jadi saya mesti memangkunya sambil duduk di deretan kursi doa yang disediakan didekat tempat lilin sambil beberapa saat mengamati orang2 yang lewat disana.
Ada 2 orang ibu yang duduk dibelakang, sibuk mengobrol, entah apa yang diobrolkan, tapi sepertinya bukan mengobrol soal gerejawi. Suaranya agak keras, tipikal orang Italy kalau berbicara. Cukup terdengar berisik, walau suasana gereja pun tidak hening karena banyak orang lalu lalang. Apakah saat ini gereja sudah berfungsi juga sebagai tempat hang out ? Entahlah.... perubahan jaman mungkin.......

Yang menarik, beberapa orang mengusap suatu tanda di pagar depan lukisan, sambil berdoa. Tanda apa sih ? wah, sampai sekarang pun aku tidak tau. Ada seorang ibu yang lama sekali mengusap tanda itu, sambil menangis. Aduh, kayaknya sedang ada masalah berat nih? Ibu itu khusyuk sekali, curhat dengan Tuhan barangkali, padahal antrian orang yang ingin mengusap tanda itu sudah panjang. Tapi tidak ada yang mengomel, semua sabar menunggu.
Kebanyakan orang datang  untuk menyalakan lilin, dan berdoa sejenak lalu pergi. Beberapa turis berpose mengambil foto. Beberapa menggunakan kamera bagus, tapi sayang, kebanyakan menggunakan kamera pocket, alhasil gambarnya agak gelap kehitaman, karena suasana gelap di dalam gereja.

la Rinascente, toserba disamping Duomo
Ah, dalam diam merenung dan mengamati orang lalu lalang, tidak terasa waktu berlalu. Kira2 setengah jam menunggu, anakku pun terbangun. Setelah itu kami berdoa sejenak lalu berkeliling menikmati ornamen2 gereja, dan keluar meninggalkan Duomo dari pintu samping. Menyusur jalan Vittorio Emanuele, ada toko elegan La Rinascente. Toko tujuh lantai ini sudah sejak lama berada di samping Duomo, berisi mode, perkakas, elektronik, buku, dan cafe.

Di samping kanan Duomo, ada lorong pertokoan indah Via Foscolo, berisi butik terkenal PRADA, LOUIS VUITTON, ZUCCA dan kawan-kawannya.
Window shopping sambil berfoto, itu adalah hal yang harus dilakukan. ***ndeso..... berfoto gaya alay sambil tereak : "Maaak, aye ada di toko Prada ma El-Vi neeeh..." wakakakakak...***

Galeri shopping nan indah dihiasi kaca hias dilangitnya yang tinggi, benar2 antik. Kalau perut keroncongan, ada Mc Donald yang harganya terjangkau sejuta umat. Disana bisa duduk istirahat sejenak sambil numpang ke kamar kecil.

Diujung lorong pertokoan, kita menjumpai patung Leonardo da Vinci. Kenny, anakku yang besar bertanya, siapa sih Leonardo da Vinci? Karena pengetahuan seniku yang terbatas, aku cuma bisa menjawab "Oh, dia itu kayaknya yang melukis Monalisa" Lalu dia tanya lagi, "tapi kan lukisan Monalisa ada di Paris ya? kenapa ga ditaruh disini ? Emang dia orang Italy ? Dia bikin apa lagi ?" hehehhe..... aku ga bisa jawab, jadi cuma bisa bilang "Wah, ga tau, coba kamu cari tau di internet ...."  


Di depan patung Leonardo da Vinci, ada Teater Scala yang terkenal. tapi berhubung kurang minat terhadap Teater, maka  kami berjalan balik ke arah Duomo, lalu mengambil jalan lurus menyusuri Via Dante. Di jalan ini, banyak toko, penjual souvenir dan restoran. 
Sambil jalan,  kami menjumpai kios es gelato yang agak ramai. Wah, jadi penasaran nih.... Mesti dan harus coba! Pokoknya jika berkunjung ke Italy wajib hukumnya makan es gelato !


Castello Sforzesco

Castello Sforzesco, Milan

Di ujung Via Dante, terletak Castello Sforzesco, kastil tua yang besar.  Sayang, saat kami datang sudah terlalu sore, kastil sudah tutup. Jadi kami hanya berjalan di depan air mancur dan ditaman bagian dalam. Menurut buku, kastil ini dibangun abad 14 dan direnovasi abad 20, berisi hasil karya-karya Leonardo da Vinci. Yang terkenal adalah patung Pietá Rondanini buatan Michael Angelo; sebuah patung Pieta, karya terakhir yang tidak sempat diselesaikan oleh Michael Angelo karena wafat di thn 1564. 

Jika Anda benar-benar penggemar Leonardo da Vinci, 2 bulan sebelum mengunjungi Milan, Anda harus, mesti, kudu pisan memesan tiket untuk masuk ke gereja St Maria delle Grazie(di underline dan di bold, supaya ga kelewat....) .
Disitu ada lukisan "Perjamuan Malam Terakhir / The Last Supper / il Cenacolo" yang terkenal karya Leonardo da Vinci dan menjadi lukisan yang konon paling banyak di copy di dunia. Gereja dan lukisan ini termasuk dalam UNESCO World Heritage Site.
Seminggu sebelum mengunjungi Milan, saya sudah berusaha mencoba memesan via telp (karena pesan hanya bisa lewat telpon), dan setelah mencoba berulang kali dan menunggu, akhirnya tersambung juga. http://www.vivaticket.it/evento.php?id_evento=298097&op=cenacoloVinciano&change_language=1
Tapi sayang, seperti sudah diduga, tiket sudah habis. Zu spät.... :(( 
(yeah... namanya ge usaha....)
Tiketnya  seharga 8 Euro, tapi ini hanya untuk sekali masuk 15 menit, dan dibatasi hanya max 25 orang per sekali masuk. Buka dari jam 8.15 sd jam 18.30, Senin tutup. Sebenarnya ada alternatif lain, kalau langsung datang, Anda bisa masuk kesana, asal membeli paket tour yang banyak ditawarkan oleh travel agent disana, dan setelah di cek, yang paling murah 60 Euro per orang. Ah, pintar sekali orang Italy ini berjualan..... 

Some important info :

Public transport in Milan: http://www.atm-mi.it/
Ticket price : 1 x 75 min = 1 Euro, 24 h = 3 Euro, 48 h = 5,5 Euro

Recommended restaurant :
Wang Cheng (Chinese Restaurant) Via Rosmini, 13 - 20154 Milano Italia
Makanannya enak banget, harganya murah, selalu penuh dengan orang Cina pedagang setempat yang makan siang. Kami sampai datang kesini 2 kali. Tapi bahasanya cuma Chinese & Italy ( no English!. Or alternatif lain: pakai bahasa Sunda aja, toh mereka juga sama2 ga ngerti hahahaha.....)
Berada di lokasi China Town - Milan, jalan sedikit dari halte Tram Paolo Sarpi.

Resto Cina langgananku.....



San Siro Entrance Gate
 San Siro Stadio
Ke Milan? yang suka sepakbola pasti pingin banget kesini.

Stadio Giuseppe Meazza, (juga dikenal dengan nama San Siro), adalah stadion sepak bola terkenal di Milan, Italia.
Menuju San Siro, tidak terlalu jauh dari pusat kota, cukup naik Metro, sambung bis dan jalan kaki sebentar.
Di pintu masuk, setiap 20 menit ada tour guide yang siap mengantar dan bercerita soal stadion. Saat itu kami diantar oleh mas Allesandro.

 

San Siro Stadio
http://www.sansiro.net/
 Stadion ini adalah kandang bagi dua tim kelas dunia: A.C. Milan dan Internazionale. Dibangun thn 1925 di distrik San Siro di Milan, (yang menjadi nama aslinya), di 1979 stadion ini diubah namanya jadi "Giuseppe Meazza" untuk menghormati seorang pemain Inter pada tahun 1920-an, namun hingga kini bagi fans AC Milan namanya tetap "San Siro".
 

Internazionale's Change Room
Pada tahun 1987 dalam persiapan untuk Piala Dunia, stadion San Siro direnovasi dengan dana $60 juta. Klub AC Milan dan FC Internazionale (Inter Milan) selalu bersaing dalam Serie A (Liga Italia) dan Champions League. Di Stadion ini masing2 punya ruang ganti terpisah. Jadi ada 3 ruang ganti : untuk AC Milan, untuk Internazionale (I Nerazzurri), dan untuk klub tamu.
Thn 1990, stadion ini jadi tempat pertandingan final Piala Dunia antara Jerman Barat dan Argentina.




AC Milan
  

Fans kedua klub selalu fanatik dan bersaing di dalam dan diluar lapangan (**persis seperti di Indonesia?**) menurut Allesandro, penonton sering lempar botol dan barang2 ke pemain saat pemain lawan ada di dekat penonton, oleh karena itu, 2 thn yll dibuat terowongan khusus untuk jalan pemain ke lapangan tanpa melewati penonton. Kapasitas stadion :  80.074 tempat duduk (terbesar di Italy)



Kursi utama (warna merah) adalah kursi utama, tentunya harga tiketnya paling mahal. Harganya tergantung jenis pertandingan, berkisar 400 sd 600 Euro, sisanya yang berwarna biru dan hijau di kiri kanan lapangan paling murah 40 Euro di paling atas pojok. 


Pengunjung dan penonton dilarang keras menginjak rumput lapangan, karena terbuat dari rumput khusus dan biaya perawatannya mahaaaaaalllll......









Museum San Siro (Internazionale's part)
   


Museum San Siro (Ac Milan's part)
 
 Di dekat pintu masuk, ada Fans Shop yang menjual kaos, bola dan acessories lainnya. Toko ini adil sekali, persis dibagi dua, sebelah kiri untuk barang barang berwarna biru hitam, sebelah kanan menjual barang-barang berwarna merah hitam. Sayang, kami tidak membeli apa2, karena harga2nya agak mahal, tidak sedang musim diskon.
Jadi oleh2nya foto saja deh.... hehehehe......




San Siro Fans Shop
 Kesan2nya berkunjung ke San Siro : Stadion ini unik karena merupakan rumah bagi dua tim sepakbola kelas dunia yang selalu bersaing. Tapi bila dibandingkan dengan Camp Nou di Barcelona, Stadion San Siro kalah kelas: ukuran lebih kecil, ruang lebih sederhana, museum pun seadanya. Tour hanya sekilas, tidak seimbang dengan harga tiket. Fans shop kurang lengkap tapi kok harganya mahal...... Segi positif : lokasi tidak jauh dari pusat kota, tidak perlu berjalan jauh.
 
How to go there ?

From Lotto (M1) take bus 49 to San Cristoforo and get off at Via Novara’s last stop, then go all over Via San Giusto, approximately 10 minutes walking.
or
From De Angeli (M1) take tramway 16 to Piazzale Segesta, change with bus 16 till the end of its route.

Prices (Museum+ Tour):
€ 12,50 adults
€ 10,00 children (under 6 is free)

The museum is inside the stadium, gate 14, opening hours every day from 10 a.m. to 5 p.m. Guided tours will start from the museum every 20 minutes. Served in English and Italian.



Cimitero Monumentale Milano
  
il Famedio

Kalau jalan-jalan ke Milan, kunjungilah suatu tempat yang berbeda dari tempat wisata lainnya, yaitu wisata ke kuburan. Itu yang tertulis di buku Travel yang saya baca.

HAA....??? KUBURAN ??
Ya, ini bukan sembarang kuburan, tapi kuburan yang cantik, dan dijamin berkesan.  Jalan-jalan 3 hari di Milan, setelah pastinya ke Duomo dan San Siro, maka diputuskan untuk ke Cimitero Monumentale, karena penasaran seperti apa sih kuburan ini ?

Naik Tram no 4 dari Duomo, setelah melewati China Town, sampailah di lokasi. http://www.monumentale.net/

Belum pernah saya mengunjungi kuburan secantik ini. Biasanya kan kuburan itu angker, atau semrawut, tapi yang ini jauh dari kesan itu. Padahal saat itu, hari mendung tiada matahari. Pengunjung kuburan pun sepi, tidak ada turis, hanya beberapa orang yang nyekar membawa bunga segar.



Pintu masuk wing kiri


Cimitero Monumentale di Milan, Italia adalah kuburan yang sangat besar, dan jadi tempat unik dan terkenal bagi turis karena patung-patungnya yang sangat artistik dan mengagumkan.

Kubah dalam il Famedio

Kuburan ini dirancang oleh arsitek Carlo Maciachini (1818-1899). Ditujukan untuk menyatukan kuburan-kuburan kecil yang tersebar di sekitar kota Milan menjadi satu lokasi.
Tadinya saya kira kuburan ini yah kira-kira sebesar kuburan-kuburan di Indonesia lah, tapi ternyata, wow... besar sekali, sampai tidak bisa kami putari semuanya. 

Pintu masuk utama  disebut il Famedio, Hall-of-Fame Neo-Medieval, bangunan dari marmer dan batu yang berisi kuburan orang top Italy.
Kuburan ini dibuka tahun 1866, berisi berbagai patung Italia kontemporer & klasik serta kuil Yunani, obelisk rumit, dan karya-karya lain seperti versi skala-down Trajan's Column.


Kami sampai bingung, mau pilih memfoto patung yang mana ya? Semuanya bagus-bagus. (Tadinya saya ingin difoto di salah satu patung, tapi tidak jadi ah, soalnya bingung pakai gaya apa yang cocok ?)





Yang bisa dimakamkan disini tentunya hanya orang ningrat, orang kaya atau orang terkenal dunia.

  
Di dalam kompleks ada Kapel Palanti, yaitu monumen untuk memperingati 800 warga Milan yang tewas di kamp-kamp konsentrasi Nazi.
Ada juga lokasi khusus untuk orang non-Katolik dan orang Yahudi. Juga ada kuburan yang berupa laci-laci berukuran 1 m x 1 m, mungkin berisi abu-nya saja.

Kuburan tertata rapi dan terawat.
Banyak makam yang terkesan sangat mewah, namun banyak pula yang sederhana namun tetap cantik berhias bunga segar.











How to reach it:
Bus: 43 - 70
Tram: 3 - 4 - 7 - 11 - 12 - 14 - 29 - 30 - 33 (Halte : Cimitero Monumentale)


Opening hours :
Tuesday to Sunday 8.00am to 6.00pm
Monday Closed





Patung The Last Supper Leonardo da Vinci dibuat Giannino Castiglioni thn 1939 untuk Familie Campari 
   


Jejeran blok kuburan tipe sederhana

Kios bunga untuk nyekar di pintu masuk. Menjual bunga segar dan bunga imitasi



Visited : March 2011
Sources : MAILAND Dumont Reiseverlag, Ostfildern 1. Auflage 2011 ISBN 9783770195756, Wikipedia
Photographer : Rio Reinhardt