Mau kemana ya libur Natal tahun ini ? Itu yang jadi pertanyaanku sejak 4 bulan sebelumnya.
Yah soalnya kan kalau mau dapat tiket murah, ya mesti jauh hari sebelumnya cari2 banding2 dan pikir2nya. Pertimbangannya sih ya gimana caranya menjauh dari acara kedinginan Winter, dan datang ke tempat baru yang belum pernah dikunjungi, tapi juga tentu temanya tetep jalan2 paket hemat.
Setelah searching berhari2, akhirnya nemu tiket yang cocok : naik easy jet ke Madrid! www.easyjet.com
Wah, seru nih kayaknya, kayak apa sih ibukota Spanyol itu ? Kebetulan kakak kami datang berlibur dari Indonesia, jadi sekalian deh kami rame2 jalan ke sana.
Untuk dapat info lengkap tentang Madrid, dengan semangat saya datangi toko buku Buch Greuter yang dekat rumah, tapi sayang, mereka hanya memajang buku2 travel berbahasa Jerman.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1DncNaUT1m4xLmH6E6S01yg42CrfQpH5azNHJN7eQM7_NTxQJU_7pA5skfM3Vo_3l4ax7fl8fxnTdnK6KCnvUAr6rhPxOu2PSXtsXejTJveRjoltC1pDGNnE7XU_q1KYUrTGMoKVa5sI/s1600/1741791626_l.gif)
Sayang ya, ga ada toko buku Gramedia disini yang pake Bahasa indonesia hehehehe.... lha wong buku bahasa Inggris aja disini jarang banget! Iseng2 saya bertanya dimana bisa beli buku travel dalam bahasa Inggris ? Untungnya mereka bilang bisa pesan. Si Ibu penjaga toko mengklik2 komputernya dan menerangkan beberapa buku. Saya pilih aja yang paling murah, soalnya toh saya ga perlu detil2 banget, cukup keterangan tempat2 yang menarik untuk selama jalan 3 hari aja. Akhirnya saya pilih : Madrid Encounter Lonely Planet. Author : Ham, Anthony. ISBN 978-1-74179-162-4 Harganya 10,9 Euro termasuk peta. Besoknya langsung ditebus tanpa tambahan biaya.
Hari 1 :
Berangkat dari rumah ke stasiun, naik kereta menuju Basel SBB. Di Singen Bahnhof, kami beli Baden Württemberg Ticket yang berlaku sampai Basel SBB. Karena kami berenam (4 dewasa + 2 anak)harganya 33 Euro (harga Des 2011). www.bahn.de
Berangkat dari rumah ke stasiun, naik kereta menuju Basel SBB. Di Singen Bahnhof, kami beli Baden Württemberg Ticket yang berlaku sampai Basel SBB. Karena kami berenam (4 dewasa + 2 anak)harganya 33 Euro (harga Des 2011). www.bahn.de
Sampai di stasiun Basel SBB, kami beli lauk dulu di Migros, trus langsung cari bus no 50 menuju Basel airport. Tadinya dikira bisa beli tiket bis di supir bis, ternyata mesti beli di Automat Machine yang ada persis di sebelah bis. Duileh... mesti antri dulu deh...... mesinnya cuma satu. didepanku ada mas dan mbak yang klik2 mesin masih cari2 informasi. „Buruan Mas, itu bisnya udah mau jalan nih.....“ Ups... untung last second keburu juga loncat masuk ke bis. Benernya sih bis gandeng ini ada tiap 10 menit, jadi ga perlu menunggu lama, sudah datang bus berikutnya. Tapi gawatnya anak2 & rombongan beserta koper udah rapi nangkring di dalam bus. Ga asik kan kalo yang beli tiket ketinggalan.....
Harga tiket bis 4 SFR per orang dewasa, 3 SFR per anak.
Perjalanan ke airport hanya sekitar 15 menit. Karena kepagian dan counter check in belum buka, jadinya kami makan dulu deh, buka bekal nasi dari rumah, tinggal tumpuk pakai abon, telor mateng dan lauk yang tadi beli di Bahnhof. Hehehehhe... maklum orang Indo, kemana2 kalau sempet ya bawa nasi + sambel biar kenyangnya puollll....... kalo beli makanan di airport, wah, dana ga cukup, maklum Swiss geto loh... semua mahal......
Perjalanan ke airport hanya sekitar 15 menit. Karena kepagian dan counter check in belum buka, jadinya kami makan dulu deh, buka bekal nasi dari rumah, tinggal tumpuk pakai abon, telor mateng dan lauk yang tadi beli di Bahnhof. Hehehehhe... maklum orang Indo, kemana2 kalau sempet ya bawa nasi + sambel biar kenyangnya puollll....... kalo beli makanan di airport, wah, dana ga cukup, maklum Swiss geto loh... semua mahal......
Perjalanan dari Basel airport ke Madrid Barajas Airport kira2 1 jam 45 menit. Di dalam pesawat pramugara menawarkan Madrid Tourist Travel Pass Ticket seharga 13 Euro per orang dewasa dan 6,5 Euro per anak yang berlaku untuk 3 hari public transport (Bus & Metro)di Madrid.
Wah, cocok nih dengan keperluan kami , ga mahal kan kalau dihitung per dewasa cuma 4.25 Euro per hari sepuasnya naik bus atau metro, padahal kalau beli ngecer 1,5 Euro per kali jalan (harga Des 2011).
Setibanya di Airport, kami mesti tukar struk pembayaran tadi dengan tiket dan peta Madrid ke Customer Service di T2. Dari T1 jalan ke T2 lumayan jauh, untungnya ada horizontal escalator. Ternyata Barajas Airport ini besar sekali.
Untungnya kantor CS terlihat dengan jelas, jadi langsung ketemu. Kebetulan kantornya lagi sepi, ga ada pengunjung lain. Petugas CS yang cantik melayani kami dengan ramah, memberikan peta kota dan Metro Madrid secara cuma2. Dia menanyakan apakah sudah ada kamar? Lalu kami bilang sudah, dan dia membantu kami menelpon hotel untuk mencari info jam berapa bus hotel datang dan dimana haltenya. Wah, baek banget nih si mbak, jadi keliatan tambah cantik deh heheheheh.....
Jalan menuju halte yang dikasih tau si mbak tadi, ternyata halte bus hotel ada di tiap terminal dan bus datang tiap 30 menit sekali. Saat itu sudah malam, nunggu 30 menitan gak terasa karena cuaca Winter di Madrid tidak dingin, kira2 15 derajat C, kalau dirasa sih mirip hawa Puncak deh... sejuk.
Banyak mini bus datang dari berbagai macam hotel, termasuk bus umum untuk keliling antar terminal. Baca aja tulisan di tiap bus, trus naik deh ke bus sesuai hotel yang dituju.
Kami menginap di Novotel Campo des Naciones. Perjalanan dari airport ke hotel kira2 cuma 10 menit. Asik juga melihat2 lampu2 malam Barajas Airport di perjalanan pertama di kota Madrid dengan bus jemputan yang gratis. Bienvenido a Madrid!
Hari 2 :
Stadion Santiago Barnèbou Real Madrid
Setelah makan pagi, dan foto di depan hotel, kami jalan menuju Metro Campo des Naciones yang berjarak sekitar 200 meter dan mulai menggunakan Madrid ticket yang dibeli kemarin. Stasiun metro yang dekat hotel ini cukup bersih dan bagus, kayaknya sih masih baru. Stasiunnya juga sepi, entah karena musim libur atau emang tiap hari begini ? Metro Campo des Naciones - Madrid |
Ini tempat yang sudah dinanti2 dan dimimpi2 oleh anakku dan bapaknya sejak lama. Maklum deh, mereka penggemar sepak bola dan rasanya resah dan gelisah kalau ke Madrid belum datang kesini.
Turun langsung di Metro Santiago Barnèbou dan langsung terlihat bangunan stadion yang megah. Belum sampai ke stadion, kamera udah siap di tangan dan sibuk foto2 dulu dari luar, hehehehhe…
![]() |
Tiket masuk Santiago Barnèbou. Ada gambar2 pemain sepakbola yang cakep2. |
Di stadion ini tidak ada Guided Tour, jadi kita mesti jalan sendiri sesuai arah petunjuk namun bisa sesuka hati berhenti.
First impression kita langsung diperlihatkan pemandangan stadion Santiago Barnébou secara keseluruhan dari paling atas stadion.
Wah, kereeennn!!!!
Stadion kapasitas 80.000 penonton ini lumayan bagus dan terawat.
Wah, kereeennn!!!!
Stadion kapasitas 80.000 penonton ini lumayan bagus dan terawat.
![]() |
Santiago Barnébou - Madrid |
Sayang, tempat melihatnya sempit, karena area lain dibatasi pagar, dan karena pengunjung banyak, jadi mesti agak berebut untuk bisa melihat dari sisi pagar. Dari situ turun dan masuk ke diorama sejarah stadion, berisi foto2, trikot2, dan piala2 jaman dulu.
Setelah jalan terus mengikuti arah panah, sampai di area tempat duduk tengah yang berwarna biru. Disini kita bisa santai duduk sambil istirahat memandang rumput yang disinari mesin di area yang tidak terkena matahari langsung. Rumput terbuat dari rumput asli yang dirawat apik. Pastinya pengunjung dilarang menginjak rumput, karena banyak penjaga disitu. Tapi kalau cuma mau foto dari jauh sih mangga…. silaken………
Ada satu kantin kecil yang menjual minuman softdrink dan kopi serta snack. Juga jangan khawatir kebelet pingin ke toilet, karena ada di beberapa tempat.
Dari situ, pengunjung jalan menuju ruangan diorama lagi. Disini disediakan foto bersama artis eh… atlet kesayangan. Tinggal pilih saja mau foto sama siapa: CR7, Kaka, Özil, Khadiera atau si Boss Mourinho semua ada. Mbak2 mengarahkan gaya dan klik ! Fotonya gratis tapi hasil cetakannya kalau dirasa cakep, bisa ditebus nanti di toko di bagian akhir stadion.
Setelah foto, kita jalan menuju bangku VIP. Bangkunya terbuat dari kulit berwarna krem dan merupakan posisi paling nyaman di stadion. Khusus untuk undangan dan para pembesar, disediakan layar TV dan heater saat menonton pertandingan di musim dingin. (Tapi cuma di bangku VIP ini doang, kalau di bagian lain sih ya kursi biasa dong…..) Lantainya pun dari parket dan berada tepat diatas deretan bangku pelatih dan pemain.
Kita lalu dipersilakan melihat ruangan pemain, dimana terdapat locker, WC, shower dan tempat massage. Diujung akhir tour, terdapat toko souvenir yang menjual trikot Real Madrid, sepatu, bola dan barang2 lain yang bermerk adidas. Karena tidak ada yang sedang diskon, kami hanya lihat2 saja dan membeli gantungan kunci. Toko penuh sekali dan tidak diperbolehkan foto (tapi kalau ga ketauan sih ga apa…. soalnya saya juga disini diam2 numpang moto ga pake blitz, hehehe…) Secara keseluruhan tokonya sih besar dan bagus, tapi kesannya seperti toko adidas biasa, bukan toko khusus real Madrid.
Ditoko souvenir ini kami bertemu satu bis rombongan tour dari Indonesia yang ramai dan sibuk buru2 belanja.
Plaza de Sol
Beres mengunjungi stadion sepak bola, naik metro kami menuju Plaza de Sol, yang katanya merupakan pusat kota Madrid. Ramai sekali daerah ini, apalagi kami datang pas jam makan siang orang Spanyol. Orang Spanyol makan siang mulai jam 14, jadi kami bingung mau pilih restoran kok penuh semua, malah banyak yang antri sampai keluar pintu. Niatan sih hari ini mau coba makanan Spanyol kayak apa sih ? Setelah putar2 akhirnya kami pilih restoran lokal yang masih punya satu meja kosong. Nama restorannya la Fragua de Vulcano c/Alvarez gato 9 esq Nunez de arce (metro Sol)
www.fraguadevulcano.com (Metro Sol)
Luarnya tegel bergambar Flamenco dan dalamnya pun penuh dekor gambar2 unik serta meja kayu berciri Madrid. Untung ada pelayan yang bisa berbahasa Inggris. Kami pilih paella dan tapas serta jamon iberico (salaminya Spanyol). Rasanya sih enak, apalagi kalau lapar, hehehe….. tapi sayang, anak2 agak sulit makan paella sebab diantara nasinya berserakan tulang2 ayam kecil dan remah2 udang.
![]() |
Paella |
Setelah kenyang, kami jalan menuju Plaza Mayor. Ini adalah lapangan besar, dan ditengahnya ada patung orang naik kuda. Saat itu di lapangan banyak kios berjualan keperluan tahun baru (wig, topi lucu, terompet, hiasan2 dll. Disini banyak juga pedagang asongan (kebanyakan orang Asia) banyak hilir mudik menjual gelembung sabun mainan anak. Tiba2 ada 2 orang polisi patroli datang, dan penjual asongan itu semua lenyap. Wah, aneh juga…..
![]() |
Sangria |
lapak jualan wig tahun baru |
![]() |
Plaza Mayor |
Di Plaza Mayor ini ada kantor Tourist Information. www.esmadrid.com Disitu kita bisa dapat brosur2 dan bertanya tempat2 menarik yang mungkin ingin kita kunjungi.
Karena hari sudah mulai gelap, kita berjalan lagi ke arah Plaza de Sol. Tempat ini sudah makin ramai, jalan pun sesak. Mirip Jakarta Fair deh sesaknya… Pokoknya hati2 copet, dompet mesti ditaruh di tempat se-aman2nya dan anak mesti dipegang jangan sampai ketabrak orang apalagi lepas.
Plaza de Sol ini tempatnya toko2, restoran2 dan pusat keramaian orang. Di pinggir2 jalan seniman jalanan dengan kostum aneh2 menunggu uang receh dari orang yang lewat.
Hari 2 :
Palacio Real (Royal Palace)
Palacio Real (Royal Palace)
Setelah makan pagi, kita menuju Royal Palace, melewati Plaza de Oriente (keluar di Metro Opera). Antrian masuk ke Royal Palace, istana resmi tempat Raja Spanyol ini sangat panjang dan lambat maju, maka diputuskan kita tidak masuk, cuma foto dari luar saja cukup deh untuk hemat waktu. (Dan hemat biaya hahahahha… soalnya tiketnya per orang dewasa 10 Euro, anak 3,5 Euro). Istana ini cukup besar, jadi mesti punya waktu cukup jika ingin masuk ke dalam. www.patrimonioacional.es
Dari situ kita jalan ke Catedral de Nuestra Senora de la Almudena. Sebuah gereja yang cantik dan besar, di dalamnya banyak patung2 biarawan/wati dari Spanyol. Di luarnya ada patung Paus Johannes Paulus II dan toko souvenir kecil.
![]() |
Catedral Almudena |
Kebetulan ada seorang nenek lewat, dengan tidak PD, saya bertanya pakai bahasa tarzan. sebaliknya, si nenek dengan PD menjelaskan pakai bahasa Spanyol bahwa gereja saat itu tutup dan hanya buka di jam2 tertentu saja.
Tentu saja itu hasil tebakanku, soalnya dia nunjuk kearah pengumuman yang tertempel di pintu gereja dan saya mengira2 dia lagi ngomong apa nih, sambil memperhatikan gerakan tangannya.
Hahahahaha… ternyata kalo kepepet tenaaaaang.... ga perlu panik! Yang penting sih tau “Gracias” udah cukup……
Mercado San Miguel
Hari udah siang, perut keroncongan minta isi. Jadi kami buka peta, menyebrang, naik bus menuju pasar Marcado de San Miguel. www.mercadodesanmiguel.es
Tadinya mau cari makan di dalam pasar, tapi ternyata pasarnya penuh dan tidak ada tempat duduk. Jadi disitu kami cuma foto2 dan membeli cemilan saja.
Tadinya mau cari makan di dalam pasar, tapi ternyata pasarnya penuh dan tidak ada tempat duduk. Jadi disitu kami cuma foto2 dan membeli cemilan saja.
Akhirnya kita putuskan jalan kaki cari tempat makan di Plaza de Sol. Kebetulan ada orang membagikan flyer restoran all u can eat. Karena udah siang dan semua sudah tidak semangat cari restoran lain, ya kita makan deh disitu. Harganya seorang 9,9 Euro (anak juga bayar sama mulai 10 thn. Dibawah 10 thn bayar 5 Euro) sudah termasuk minum softdrink segelas. Yah lumayanlah pilihannya banyak, walau rasanya standart. Ada spaghetti, lasagna, ayam goreng, spare ribs, salat, caramel dessert, buah kaleng. Restorannya 2 lantai tapi sempit, dan penuh banget , mungkin karena pas jam makan siang ( saat itu sekitar jam 14 an).
El Corte Ingles
Kenyang dari situ, acara sore sampai malam dihabiskan dengan cuci mata di el Corte Ingles yang ada di Plaza de Sol. www.elcorteingles.es Toserba besar ini barang2nya lengkap namun agak mahal karena sekelas SOGO/Metro kalau di Jakarta. Mau restoran, elektronik, buku, mainan anak, dan baju sepatu semua ada. Sore itu waktu dihabiskan dengan pegang2 tag harga baju . Tapi ga niat membeli, cuma lihat2 aja udah seneng kok….. J
Lagi asik2 lihat barang2, tiba2 Heidi bilang "Ma, pingin pipis!"
Waduh, langsung deh tanya pramuniaga, ditunjukkin WC ada di lantai paling atas di dalam restoran. Buru2 deh ke eskalator saya naik bawa anak. WCnya mana jauh lagi, cuma ada 2. Eh pake ngantri panjaaaaaaang dan lamaaaaa. Setelah ngantri 5 menit dan perjalanan masih 5 menit-an lagi sebelum gilirannya, tau2 wer-ewer-ewer.... ga tahan anakku ngompol.
Sebelum diomelin, buru2 aku ngepel lantai pakai tissu tangan. Duh, kasihan kamu nak! Gimana nih? mana ga bawa ganti celana lagi ? Yah terpaksa deh anak kugendong (kayak lagu mbah Surip...) trus langsung ke bagian baju anak, buru2 pilih celana dalam dan celana panjang plus kaos kaki yang paling murah aja deh disitu. Langsung bayar, dan langsung dipakai didepan kasirnya hehehehhe......
Lagi asik2 lihat barang2, tiba2 Heidi bilang "Ma, pingin pipis!"
Waduh, langsung deh tanya pramuniaga, ditunjukkin WC ada di lantai paling atas di dalam restoran. Buru2 deh ke eskalator saya naik bawa anak. WCnya mana jauh lagi, cuma ada 2. Eh pake ngantri panjaaaaaaang dan lamaaaaa. Setelah ngantri 5 menit dan perjalanan masih 5 menit-an lagi sebelum gilirannya, tau2 wer-ewer-ewer.... ga tahan anakku ngompol.
Sebelum diomelin, buru2 aku ngepel lantai pakai tissu tangan. Duh, kasihan kamu nak! Gimana nih? mana ga bawa ganti celana lagi ? Yah terpaksa deh anak kugendong (kayak lagu mbah Surip...) trus langsung ke bagian baju anak, buru2 pilih celana dalam dan celana panjang plus kaos kaki yang paling murah aja deh disitu. Langsung bayar, dan langsung dipakai didepan kasirnya hehehehhe......
Di mall ini lantai paling bawah ada supermarket untuk sekedar beli oleh2 coklat Turon (coklat berkacang khas spanyol) atau beli roti, buah2an dan air minum untuk bekal di jalan.
Tapi kalau mau beli souvenir, cari aja di toko2 kecil di sekitar Plaza de Sol, disitu harganya lebih bersaing dan murah (walau yah… Made in China hehehehehhe……….) Kaos anak 5 sd 10 Euro, gantungan kunci/ceplokan kulkas 2-4 Euro, kipas flamenco 3-5 Euro, trikot Real Madrid dan acessoriesnya pasti lebih murah disini, bisa setengah harga, tapi jangan nanya asli apa engga. Yang jual sih pasti bilang asli (tapi entah asli dari mana… Lha wong jelas2 bahannya aja laen gitu… masih mending beli di mangdu aje deh....…)
Hari 3 :
Plaza de Toros Monumental de Las Ventas
![]() |
Plaza de Toros Las Ventas |
Hari ini kami niatan santai. bangun agak siangan, dan sarapan gak terburu2. Menjelang jam 11 baru berangkat jalan.
Pagi itu kita menuju ke tempat pertandingan adu banteng. Kepingin lihat, kayak apa sih tempatnya. Turun di Metro Las Ventas, langsung terlihat bangunannya. www.las-ventas.com Beli tiket masuk untuk guided tour dewasa 7 Euro, anak 5 Euro (dibawah 12 thn). Guided Tour dalam bahasa Inggris hanya disediakan dalam jam2 tertentu.
Pagi itu kita menuju ke tempat pertandingan adu banteng. Kepingin lihat, kayak apa sih tempatnya. Turun di Metro Las Ventas, langsung terlihat bangunannya. www.las-ventas.com Beli tiket masuk untuk guided tour dewasa 7 Euro, anak 5 Euro (dibawah 12 thn). Guided Tour dalam bahasa Inggris hanya disediakan dalam jam2 tertentu.
Setelah menunggu sejam-an sambil foto2 dari luar, akhirnya kita antri masuk, kira2 saat itu ada 30 orang dalam rombongan. Mbak tour guide pertama-tama menerangkan sejarah bangunan, di pintu masuk terpampang nama-nama torero (bull fighter) terkenal sejak jaman dulu. Di dalam area penonton, terdapat kursi untuk Raja dan para petinggi. Musim adu banteng di bulan Mei, dan harga tiketnya berbeda tergantung lokasi tempat duduk dan sesuai dengan siapa Torero yang bertarung saat itu.
Kita diajak masuk ke lapangan, diterangkan oleh si mbak, bahwa saat adu banteng, pertama masuk adalah pasukan berkuda, lalu banteng satu persatu dilepas. Semua ada 6 banteng dalam satu pertandingan, dan 3 Torero. Banteng ditusuk pundaknya, lalu banteng yang terluka akan marah dan saat itulah pertunjukan dimulai. Biasanya Torero harus mematikan banteng dalam waktu 20 menit. Tapi sebaliknya, sejak jaman dulu, selalu ada torero yang terluka bahkan mati di lapangan L That’s why we call this as a bloody fighting.
Saat ini daging banteng yang sudah mati dalam pertarungan, dijual dan dimasak untuk makanan restoran.
Tour berkisar 45 menit, dan diakhir tour ada toko souvenir kecil. Di pintu keluar, terdapat The Museo Taurino. Museum ini gratis, tapi tidak diperkenankan membawa kamera dan tas. Tas harus dititipkan di bagian resepsionis. Resepsionisnya ramah , tapi sudah tua dan ga bisa ngomong Inggris. Yah, ga apa2 deh….. pakai senyum aja udah cukup kok.......
Museum ini tidak besar, isinya foto2, patung2 Torero terkenal sepanjang jaman di Madrid (keliatan dari catatan rekor2nya) , beserta pakaian kebesaran yang penuh darah dan pedangnya.
Museum ini tidak besar, isinya foto2, patung2 Torero terkenal sepanjang jaman di Madrid (keliatan dari catatan rekor2nya) , beserta pakaian kebesaran yang penuh darah dan pedangnya.
Pas kami keluar, museum ini langsung tutup istirahat makan siang. Untung deh masih sempet lihat ke dalam sebentar J
Hard Rock Café Madrid
Keluar di metro Colon, kami mencari Hard Rock Café untuk cuci mata dan makan siang.
Saat itu jalanan diblokir polisi dan sudah banyak orang berkumpul di Plaza Colon mengelilingi sebuah panggung besar. Tanya2 ke orang, ternyata mereka mau misa bersama Kardinal Spanyol.
Wah, religius sekali orang2 Madrid ini, mereka rela menunggu dimulainya misa sambil berdiri, padahal banyak yang membawa anak2 kecil. Orang2 tua yang sudah sepuh juga khusyuk ikut misa sambil berdiri dari jalanan. Hebat sekali…….
Karena saat itu di penghujung akhir tahun, sudah jam 4 sore-an, matahari tidak lama lagi akan pergi, jadi kami putuskan sebelum besok pulang, balik lagi ke Plaza Mayor dan Plaza de Sol, mencari oleh2 kecil2 untuk keluarga, supaya gampang dibawa. Maklum naik budget air kan hanya bisa bawa koper kecil ke kabin per orang satu, jadi ya ga bisa beli oleh2 macem, cuma yang mini2 aja di muat2in sebisanya deh digabung dengan pakaian kotor di koper hehehehe…..
Makan malam kami beli ayam KFC yang ada di Plaza de Sol. Lumayan deh, bawa ke hotel, makan sambil nonton TV. TVnya siaran lokal, isinya kebanyakan kuis dan sepak bola.
salah satu bus Sightseeing Madrid |
Hari 4 :
Setalah makan pagi, kami siap2 packing barang dan naik bus hotel menuju Aeroporto Barajas pulang ke Basel Airport.
Hasta la vista !
Tips :
Hati2 kalau naik Metro jalur merah. Metro ini selalu penuh, apalagi jam2 sibuk. Pernah saat mau naik, metro sudah penuh, tapi tetap orang berdesak2an naik. Berdiri pun sudah susah.
Saya konsentrasi pegang anak, takut terjepit. Tapi terasa kok tas selempang saya kayaknya berat, seperti tertekan. Saya pikir tadinya oh, mungkin ini tas terjepit orang, eh... taunya pas saya tarik tas saya, resletingnya udah terbuka! Langsung saya panik, saya rogoh2 untung dompet masih ada di dalam bagian bawah, tertutup dengan barang2 anak diatasnya. Trus saya bilang ke semua pakai bahasa Indonesia: "Awas, orang yang disebelah copet! Tas saya udah dibuka!"
Orangnya bapak2 besar berjanggut, bekerja sama ber-2. Berpakaian rapi, walau tidak mahal. Tangannya yang satu pura2 menenteng jas, yang satunya lagi membuka tas. Setelah kami sadar dan mandangi mereka, mereka langsung loncat turun di stasiun berikutnya.
Visited : December 2011
Special thanks to Esty Herasari & Rio Reinhardt for the photos!
Hati2 kalau naik Metro jalur merah. Metro ini selalu penuh, apalagi jam2 sibuk. Pernah saat mau naik, metro sudah penuh, tapi tetap orang berdesak2an naik. Berdiri pun sudah susah.
Saya konsentrasi pegang anak, takut terjepit. Tapi terasa kok tas selempang saya kayaknya berat, seperti tertekan. Saya pikir tadinya oh, mungkin ini tas terjepit orang, eh... taunya pas saya tarik tas saya, resletingnya udah terbuka! Langsung saya panik, saya rogoh2 untung dompet masih ada di dalam bagian bawah, tertutup dengan barang2 anak diatasnya. Trus saya bilang ke semua pakai bahasa Indonesia: "Awas, orang yang disebelah copet! Tas saya udah dibuka!"
Orangnya bapak2 besar berjanggut, bekerja sama ber-2. Berpakaian rapi, walau tidak mahal. Tangannya yang satu pura2 menenteng jas, yang satunya lagi membuka tas. Setelah kami sadar dan mandangi mereka, mereka langsung loncat turun di stasiun berikutnya.
Visited : December 2011
Special thanks to Esty Herasari & Rio Reinhardt for the photos!
Ade ketemu bintang lapangan hijau, siapa? kuangen bertandang ke santiago bernabeu, salam kenal ya....
ReplyDeletesama2, salam kenal juga.....
ReplyDeleteKalau berkunjung ke Santiago Barnèbou, pengunjung biasa gak bisa ketemu pemainnya.
Paling mungkin kalau sedang pertandingan saja.
Juga kalau sedang latihan, dibuat tertutup, menghindari histeria pengunjung seperti saya hahahaha......